Langsung ke konten utama

DUNIA METAFISIKA

 oleh gilang

Ketika peradaban mulai berubah,ketika semua nya hancur,ketika hewan satwa endemic mengalami kepunahan,dan ketika penguasa sedang berpesta pora dengan hasil uang hasil curian dan seterusnya. Dan ketika itu juga manusia hilang rasa percaya tehadap sesamanya,dalih-dalih kekuasaan yang membombardir rasa ketidak percayaan itu. Hasil rampasan ternyata tak juga lebih cukup untuk manusia-manusia rakus pemakan segala,semua idiom-idiom palsu seketika berubah menjadi janji yang harus di tebus. Memang semuanya tak ada yang salah dengan demikian itu,tak juga saling menyalahkan siapa di balik kekuasaan itu juga! Yang jelas kita masih di kasih kesempatan bernafas untuk tidak melakukan hal se bajingan yang selalu menjadi momok media hari ini,kultur kampungan yang seharusnya sudah lebih dulu untuk mati dari dulu,namun kenyataannya itu masih sering terjadi hingga hari ini di berbagai lini kehidupan. Manusia yang dituntut dengan ketidakadilan penguasa menjadi topik berat untuk di akhir pekan kali ini. Nyatanya kebebasan berekspresi lambat laun mulai terberangus juga.

Sejauh ini masih dalam genggaman dunia metafisika,manusia yang berdampingan dengan berbau digital menjadi cepat untuk mendapat informasi,mungkin dunia hari ini sedang kacau dari kacamata yang berbeda,secara tak sadar mungkin yang membentuk pola pikir dari manusia purba menjadi manusia modern. Semacam Dinasaurus telah punah beberapa juta tahun lalu,dengan demikian terlintas mengapa mereka bisa punah?? Muncul pertanyaan-pertanyaan dari pemikiran manusia sekarang ini, apakah mereka menghancurkan alam,yang ada di bumi? Apakah mereka juga menjadi makhluk serakah untuk kepentingan pribadinya? Apakah mungkin mereka menebang hutan dalam jangka terus menerus?? Apakah mereka juga yang sering membakar hutan dan tidak menjaga ekosistem yang ada di bumi? Nyatanya semua pernyataan itu tidak benar adanya,Lantas manusia sendiri harusnya lebih dari mereka yang mempunyai pemikiran yang lebih baik dari makhluk lainnya,harusnya lebih pintar dalam menjaga sesame.

Sebelum dunia ini berakhir, rawatlah kehidupan yang fana ini dengan tidak merusak dan berperilaku merugikan makhluk lainnya. Hidup berdampingan dengan yang lainnya,dengan kedamaian yang diharapkan dengan segala retorika yang ada..

“ Ketika kemajuan meninggalkan dan menyingkirkan suku asli pedalaman yang hidup bersahaja dalam harmoni dengan alam dan satwa endemik yang diambang kepunahan,harapan adalah Kita tidak menyisahkan ampas kehancuran bagi anak cucu kita…”

Salam..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARAPAN, WAKTU, SELAMANYA!

  Kegelisahan yang terus datang, ribuan kata, dalam gelap dari cahaya yang samar. . . . . Ditengah kehidupan yang tak selalu menawarkan hal-hal spesial, tapi ada satu kesamaan yaitu ; di kondisi cuaca yang 3-4 hari kemarin memang dihantam habis "panas yang ekstrimis".   Tapi dibarengi dengan itu, kabar baik dan buruk pasti selalu bersahut-sahutan, merambah pelan mencoba menyita waktu di sela aktifitas keseharian yang lumayan bertahan, ada memang saatnya harus melambat pelan, misal mendengarkan radio, menelaah berita yang konvensional, imajinasi suara penyiar dan playlist Radio aku pikir selalu menjadi hal yang menarik dan "tidak ketebak" , ruang imajinasi berkeliaran ketika kita disuguhkan media informasi dan musik. Hari-hari selalu termakan dengan visual berita pendek dalam satu waktu, begitu banyak, begitu cepat. Kadang melelahkan.. Karena dibarengi kemajuan zaman yang membuat hidup begitu instan dan mudah dalam hal apapun, rasanya perlu menikmati ...

MILISI KEHIDUPAN

 Beberapa hari lagi akan berakhir bulan ini, banyak yang terjadi, banyak yang terlewat lalu kemudian beberapa kali menemukan ruang baru, ruang pertemuan-pertemuan kecil. Namun hal ini juga kadang membuat kita semakin percaya bahwa energi datang di manapun, kepada siapapun yang berhadapan dengannya. Selalu menawarkan cerita di setiap langkah berjalan. Tetapi yang namanya juga hidup ia menawarkan perjalanan dengan sedikit banyak kejutan, hidup berjalan saat ketika kegilaan menjadi normal saja, hidup terus berjalan bersama dan tumbuh dari ruang-ruang kecil yang penuh cinta, hidup berjalan ketika kejadian besar di luar nalar dalam hidup akan terasa biasa saja dan banyak lagi remeh temeh lainnya.  Tapi hal semacam itulah yang kadang menjadi tolak ukur untuk selalu melanjutkan dengan langkah kaki yang cukup berat, banyak harap tiap langkah jejak kaki yang kotor ini. Selalu menghitung waktu, Di suatu jalan yang singkat, mencari opsi baru dalam keadaan yang sempit tak kenal waktu. Di ...

30 TAHUN RESISTENSI, 30 TAHUN MENGHAJAR JALANAN

Mempunyai sebuah kesempatan yang menyenangkan, merayakan hidup, menjaga kewarasan. Di tengah kesibukan kerja, rutinitas harian yang kadang membosankan. Mencoba mencuri waktu di sela Ujian Semester. Dan akhirnyaa... Di hari Sabtu 14 Juni 2025,  berkesempatan menonton live Burgerkill ketika bermain di Palembang tanpa barikade, tanpa ampun! Edannnn!!! Hampir 10 tahun terakhir mereka ke Palembang, tentu dengan formasi berbeda. Banyak sekali kejadian demi kejadian membawa Band ini tetap bertahan. Banyak badai yang mungkin bisa kita lihat beberapa tahun belakang.  Mulai dari beberapa kali kehilangan sosok penting dalam lingkup internal. Ivan Scumbag, dan The Truemegabenz a.k.a Eben Burgerkill, tentu Do'a  yang terus mengiringi kepergian mereka.  Drama dan konflik serta pergantian personil membuat band ini memasuki umur di 30 tahun. Perjalanan panjang, liar, berkarat sampai berdarah-darah. Dari Ujung Berung sampai Tour Asia, Eropa hingga beberapa Negara tetangga pun mereka ...