Langsung ke konten utama

Rimba dalam Rima

Oleh Gilang

(Sumber foto @avath) 
     Membesit terlintas dalam dunia kehidupan ,altar bising kedudukan tahta umat manusia yang lupa akan kodrat nurani manusia.. Seolah menyembah dan melupakan analogi dimensi yang asing, semua ini titipan yang fana tapi masih saja ada segilintir orang memanfaatkan dengan cara yang fanatik. Menganggap semua nya kekal, menganggap semua yang dia lakukan itu benar dan abadi, Hingga melupakan asal usul dan historis klasik dalam dunia dalam rima. Entah semakin banyak orang yang masuk dalam perangkap dimensi keterasingan, membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar. Semua bentuk atas dasar katarsis manusia yang masuk dalam angan-angan kabut hitam, pandangan nya ditutupi oleh kabut asap tebal sehingga tak terlihat apa yang ada di sekitarnya, bahkan tidak mengenali siapa dirinya itu. Kenyataan nya begitu dalam mengagungkan eksistensi sebagai manusia yang mendominasi dari lembah hina seakan sudah berada di level tertinggi makhluk kehidupan.. 

     Oh manusia masih saja kau berpikir sedemikian rupa hanya untuk sebuah objek dan menganggap objek lain hanya hiasan belaka, ohh manusia omong kosong yang pernah kau ucap berulang - ulang sangat amat muak aku mendengarnya lagi untuk ke sekian kalinya.. Drama sandiwara yang tak ladzim tak akan ku Biarkan kau mendekat, pergilah dari circle yang menurutmu baik itu tanpa mengetahui rasa bersalah, tapi suatu hari kau dan orang-orang yang ada disekitar mu itu menyadari nya bahwa apa yang dilakukan sedemikian lama ini adalah suatu hal bodoh ,semoga tak seperti yang aku bayangkan nantinya, Tiba Waktu yang akan membalas sedemikian perbuatan dengan cepat atau lambat nya nanti.. Disitu kau akan menyadari betapa pahitnya di dominasi saat di posisi hina seperti itu.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARAPAN, WAKTU, SELAMANYA!

  Kegelisahan yang terus datang, ribuan kata, dalam gelap dari cahaya yang samar. . . . . Ditengah kehidupan yang tak selalu menawarkan hal-hal spesial, tapi ada satu kesamaan yaitu ; di kondisi cuaca yang 3-4 hari kemarin memang dihantam habis "panas yang ekstrimis".   Tapi dibarengi dengan itu, kabar baik dan buruk pasti selalu bersahut-sahutan, merambah pelan mencoba menyita waktu di sela aktifitas keseharian yang lumayan bertahan, ada memang saatnya harus melambat pelan, misal mendengarkan radio, menelaah berita yang konvensional, imajinasi suara penyiar dan playlist Radio aku pikir selalu menjadi hal yang menarik dan "tidak ketebak" , ruang imajinasi berkeliaran ketika kita disuguhkan media informasi dan musik. Hari-hari selalu termakan dengan visual berita pendek dalam satu waktu, begitu banyak, begitu cepat. Kadang melelahkan.. Karena dibarengi kemajuan zaman yang membuat hidup begitu instan dan mudah dalam hal apapun, rasanya perlu menikmati ...

MILISI KEHIDUPAN

 Beberapa hari lagi akan berakhir bulan ini, banyak yang terjadi, banyak yang terlewat lalu kemudian beberapa kali menemukan ruang baru, ruang pertemuan-pertemuan kecil. Namun hal ini juga kadang membuat kita semakin percaya bahwa energi datang di manapun, kepada siapapun yang berhadapan dengannya. Selalu menawarkan cerita di setiap langkah berjalan. Tetapi yang namanya juga hidup ia menawarkan perjalanan dengan sedikit banyak kejutan, hidup berjalan saat ketika kegilaan menjadi normal saja, hidup terus berjalan bersama dan tumbuh dari ruang-ruang kecil yang penuh cinta, hidup berjalan ketika kejadian besar di luar nalar dalam hidup akan terasa biasa saja dan banyak lagi remeh temeh lainnya.  Tapi hal semacam itulah yang kadang menjadi tolak ukur untuk selalu melanjutkan dengan langkah kaki yang cukup berat, banyak harap tiap langkah jejak kaki yang kotor ini. Selalu menghitung waktu, Di suatu jalan yang singkat, mencari opsi baru dalam keadaan yang sempit tak kenal waktu. Di ...

30 TAHUN RESISTENSI, 30 TAHUN MENGHAJAR JALANAN

Mempunyai sebuah kesempatan yang menyenangkan, merayakan hidup, menjaga kewarasan. Di tengah kesibukan kerja, rutinitas harian yang kadang membosankan. Mencoba mencuri waktu di sela Ujian Semester. Dan akhirnyaa... Di hari Sabtu 14 Juni 2025,  berkesempatan menonton live Burgerkill ketika bermain di Palembang tanpa barikade, tanpa ampun! Edannnn!!! Hampir 10 tahun terakhir mereka ke Palembang, tentu dengan formasi berbeda. Banyak sekali kejadian demi kejadian membawa Band ini tetap bertahan. Banyak badai yang mungkin bisa kita lihat beberapa tahun belakang.  Mulai dari beberapa kali kehilangan sosok penting dalam lingkup internal. Ivan Scumbag, dan The Truemegabenz a.k.a Eben Burgerkill, tentu Do'a  yang terus mengiringi kepergian mereka.  Drama dan konflik serta pergantian personil membuat band ini memasuki umur di 30 tahun. Perjalanan panjang, liar, berkarat sampai berdarah-darah. Dari Ujung Berung sampai Tour Asia, Eropa hingga beberapa Negara tetangga pun mereka ...