Oleh gilang
#yearofthetiger
#ceritasureal
Tahun yang menurut kepercayaan tionghoa,tahun yang Apabila kita tidak memiliki keberanian, kita tidak bisa mengikuti alam, serta menghambat aktivitas, karier, dan bisnis. Simplenya bener-bener bisa belajar me-manage,ngehandle diri dari hal yang kurang penting, banyak kesempatan yang bisa di coba dalam kesempatan ini, yang mempunyai makna dan arti berbeda di tahun itu menurut kepercayaan mereka, karena berbeda itu unik, bahkan seru yang bisa tiap orang obrolin dengan hal-hal baru.
Nahh ngomongin hal-hal baru dan rutinitas baru tentu ada sedikit banyak stigma yang sering menghambat ke tujuan awal, Misalkan Orang di sekitarmu bisa saja terlihat terkesan berlebihan dalam segala pencapaian yang dia raih, seolah-olah mengisyaratkan pembuktian atas apa yang dia miliki sekarang,padahal sifatnya hanyalah fana, entah privellage yang ia miliki? Atau eksistensi duniawi?
Yeahh tidak ada batasan untuk mengekspresikan kebahagian itu, dan tidak ada larangan penuh atas dasar itu, itu hak manusia yang sah, walaupun terlihat aneh. Di dunia fana ini motif-motif orang yang berkedok baik,tulus, dan perasaan,itu cukup banyak, beberapa kejadian juga pernah dialami dalam dunia bentangan nihil.. Ternyata semua itu susah ditebak dan akhirnya masuk lagi ke zona yang sama, hanya saja kita sedang me-Replay dengan waktu dan orang yang berbeda, untuk beberapa orang terjebak dalam itu.. Beraatt menjalani algoritma yang sama sekali jauh diatas ekspetasi dan nalar manusia normal. Atau mungkin jangan terlalu sering terlalu berlebihan mendalami kejadian-kejadian di setiap perkenalan. Lakukan sewajarnya saja tanpa harus masuk ke dalam nya yang belum tau alur dan cerita ke depannya nanti.. Tapi beberapa minggu belakangan semesta seperti memberi isyarat untuk sesegara mungkin istirahat dalam circle yang kurang sehat setelahnya,tentu keputusan tiap orang ada alasan yang masuk akal.. Masih ada hal lain yang belum di kerjakan, atau bahkan di selesaikan, ya itu tadi, berbicara perasaan memang tidak ada yang bisa mendekte akan hal itu, manusia bisa saja hari ini mempunyai perasaan yang sama, dan besoknya sangat bertolak belakang dari apa yang mereka rencanakan sebelumnya..
PR nya sama, dengan kondisi dan atmosfer lain . Manusia sulit menerima untuk merasakan hal-hal demikian, karena satu dan lain hal. Tapi sudahlah terlalu banyak untuk memikirkan semuanya dalam waktu yang bersamaan, masih ada kesempatan lain, bahkan massa yang lain yang setiap orang tidak akan tau setelahnya.. Pelan-pelan mimpi kecil akan dikerjakan tahun ini, dalam segi apapun itu, yahh contoh se simple mimpi mimpi "makan pempek sepeda di pinggiran jalan trotoar sore hari sehabis hujan" Untungnya pernah belajar mengendalikan diri dari hal-hal norak semacam emosional berlebih, merusak mood dan lain hal. Ada cara simple unik dan terkesan tidak norak walaupun tergantung stigma orang masing-masing,untuk meningkatnya mood,dan menenangkan kesedihan dan kekacauan otak dan hati di dunia fatamorgana,tiap orang berbeda-beda pastinya, aku dengan set playlist musik kesukaan, bila sempat dan proper dengan kondisi, datang ke gigs/festival musik yang biasanya 3 bulan sekali itu ada, hanya saja sekarang dengan kondisi pandemi,belum ada lagi hal-hal semacam konser itu, nonton band-band lokal, atau standar lah ya, nge-play musik extreme dengan volume maksimal di kamar, dengan suara yang proper memacu adrenalin, sesimple headbang mandiri di kamar, sampai leher sakit sesudahnya hahaha..
Atau melakukan pekerjaan dengan rutinitas, dan setelah libur melakukan hobi yang bisa melepaskan emosi, mengontrol diri, setelahnya sedikit Lega dalam artian pikiran dan otak lumayan terobati dengan semacam Terapi dalam psikologi,dalam sejarah umat manusia. Jadi apapun yang dihadapkan oleh Drama-drama kehidupan, sosial,dan lain-lain setidaknya sudah tidak kaget lagi, dan ada alternatif untuk menghandle itu semua.. Ketika dihadapkan oleh problematika yang tidak ada habisnya dan ujungnya yang tidak tahu dimana, karena semua sudah berjalan sesuai algoritma Tuhan.. Kita sebagai makhluk wajar untuk meratapi kegagalan, kesedihan,dan bersyukur serta berterimakasih atas pilihan dan jawaban di setiap perjalanan, karena semua itu variatif kehidupan seseorang yang beda permasalahan dan cara untuk menyelesaikan nya..
Palembang, 1 Februari 2022
Komentar
Posting Komentar