Senjakala kehidupan, kehidupan misteri yang akupun tak tahu ritmika alur nya tapi selalu ada kejutan di dalamnya, selalu ada cara yang baik dari masing-masing dinamika nya, karena ingin menjadi manusia mandiri yang tidak banyak bergantung ke makhluk nya. Melainkan harus langsung ke Pencipta nya secara sadar belajar dalam segala hal dengan segala situasi sekitar, pragmatis sintesis dunia dan alogaritma nya menjadi semacam bumbu pelengkap aksesoris hidup nan amat fana ini.
Pelajaran demi pelajaran bisa di ambil tiap waktu manusia nya sendiri, terkadang kita kurang peka akan hal sekitar dan hal-hal kecil yang membuat aku lupa akan semua. Memang sesulit untuk menerima keadaan yang belum terbiasa oleh diri, tapi nyatanya ada keseruan yang bisa aku ambil di kejadian itu tanpa sadar seolah survivel mengantar terhadap lembah hasrat. Hasrat sendiri Ialah sebuah prosa yang menetes dari lekukan tubuh berpeluh. Yang melolongkan mantra pada langit pagi. Mengisyaratkan agar embun pertama jatuh di wajahku, namun cinta? konteksnya Ia mewakili kegilaan semua orang waras di muka bumi ini. Kaukah itu?
oleh gilang
28 Oktober `21
Komentar
Posting Komentar