Lepaskan lah, dia telah menemukan rumah barunya, dahulu mendadak ceritanya terhenti Karena keduanya saling Jujur, kemudian ia nya pergi. Tak lama dari itu mereka bertemu kembali dengan yang namanya sebuah muara bernama takdir. Sureal memang, semua memang tak harus sejalan apa yang di rencanakan.
Proses proses agak rumit menemukan apa yang biasa kita sebut dengan "rumah", nyatanya bukan sebenar-benar adanya. Nanti datang masa dimana ketika mulut, hati dan otak sejalan dengan mu, percayalah hidup masih amat banyak yang harus dihadapi, bukan hanya fokus di suatu objek saja. Terlepas dari pengalaman dan pelajaran yang pernah ada, kini semua harus di prioritaskan sepenuhnya terhadap diri sendiri dulu. Wajar, tiap orang tak lepas dari ego,bahkan masalah mandiri, dengan porsi yang berbeda beda di tiap kepala.
Jalan terus yang seharusnya berjalan. Bangun ulang ketika semua nya bisa dibilang hancur. Mulai lagi dengan kondisi konstan,Istirahat telah usai. Kerjakan apa yang belum selesai dengan estimasi sesempatnya. Kembali ke dimensi struktur birokrasi yang bisa di bilang kompleks. Serta jangan mendahulukan Takdir semesta alam, biarlah organik saja.
Oleh gilang
Komentar
Posting Komentar