"Genggaman hangat tanganmu masih ku ingat jelas, ketika sore itu di sebuah jalan di sebuah sudut kota, menatap langit yang kemerah-merahan sore menjelang gelap, rasa itu masih ada sampai sekarang..
"Kutunggu kehadiran pada sore itu dengan penuh rasa gelisah bercampur bahagia. Menanti yang sudah sudah membawaku lagi ke dalam memori itu, rasa dan suasana bahkan aroma yang ada pada sudut jalan tercium jelas saat ini"
"saat di ruang kamar ini, dengan sedikit cahaya redup lampu kamar, membawaku teringat lagi akan suasana hari itu.disambut dengan tenangnya malam" ...
Sebuah cerita singkat dua insan manusia yang pernah saling mencintai layak nya saudara kandung, pelajaran yang didapat dari kisah ini ialah ,beberapa dari kita mungkin menginginkan apa yang kita mau, bukan apa yang kita mampu, dan beberapa yang lainnya lagi masih bahagia dan bersama dengan orang-orang yang ia sayangi,hargai itu semua. Sebagian nya lagi harapan hilang bersama waktu dan kenangan, kini biarlah cerita, tetaplah menjadi kisah yang pernah datang namun hanya singgah, berpisah tanpa adanya paksaan satu sama lain. Dengan cara yang sesederhana ketika awal perkenalan..
Begitu luar biasanya euforia yang terjadi saat itu, hingga sampai detik ini pun masih terasa persis,seperti baru kemarin.. Ternyata sudah lewat beberapa hari-hari silam. Apapun yang terjadi saat ini ,semoga ini yang terbaik untuk semuanya ,dan Terima kasih telah menjadi pengisi Ruang hati di kala kosong, menjadi sosok yang selalu baik dalam hal apapun, menjadi sosok yang se-dewasa untuk sharing akan hal-hal kecil, akan rutinitas sehari-hari. Dan menjadi sosok panutan yang selalu menasehati, walaupun dirinya sedang dalam masa-masa sulit. Terima kasih untuk diri sendiri, Terima kasih semesta, Terima kasih untuk mu..Jangan terlalu serius bacanya hhehe..
Palembang, 10 Maret 2021
Gilang Romadhoni
Komentar
Posting Komentar