Langsung ke konten utama

"Sore itu di sebuah Jalan"

"Genggaman hangat tanganmu masih ku ingat jelas, ketika sore itu di sebuah jalan di sebuah sudut kota, menatap langit yang kemerah-merahan sore menjelang gelap, rasa itu masih ada sampai sekarang.. 
  "Kutunggu kehadiran pada sore itu dengan penuh rasa gelisah bercampur bahagia. Menanti yang sudah sudah membawaku lagi ke dalam memori itu, rasa dan suasana bahkan aroma yang ada pada sudut jalan tercium jelas saat ini" 

"saat di ruang kamar ini, dengan sedikit cahaya redup lampu kamar, membawaku teringat lagi akan suasana hari itu.disambut dengan tenangnya malam" ... 

     Sebuah cerita singkat dua insan manusia yang pernah saling mencintai layak nya saudara kandung, pelajaran yang didapat dari kisah ini ialah ,beberapa dari kita mungkin menginginkan apa yang kita mau, bukan apa yang kita mampu, dan beberapa yang lainnya lagi masih bahagia dan bersama dengan orang-orang yang ia sayangi,hargai itu semua. Sebagian nya lagi harapan hilang bersama waktu dan kenangan, kini biarlah cerita, tetaplah menjadi kisah yang pernah datang namun hanya singgah, berpisah tanpa adanya paksaan satu sama lain. Dengan cara yang sesederhana ketika awal perkenalan.. 

    Begitu luar biasanya euforia yang terjadi saat itu, hingga sampai detik ini pun masih terasa persis,seperti baru kemarin.. Ternyata sudah lewat beberapa hari-hari silam. Apapun yang terjadi saat ini ,semoga ini yang terbaik untuk semuanya ,dan Terima kasih telah menjadi pengisi Ruang hati di kala kosong, menjadi sosok yang selalu baik dalam hal apapun, menjadi sosok yang se-dewasa untuk sharing akan hal-hal kecil, akan rutinitas sehari-hari. Dan menjadi sosok panutan yang selalu menasehati, walaupun dirinya sedang dalam masa-masa sulit. Terima kasih untuk diri sendiri, Terima kasih semesta, Terima kasih untuk mu..Jangan terlalu serius bacanya hhehe..


   
                                Palembang, 10 Maret 2021
                                   Gilang Romadhoni

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARAPAN, WAKTU, SELAMANYA!

  Kegelisahan yang terus datang, ribuan kata, dalam gelap dari cahaya yang samar. . . . . Ditengah kehidupan yang tak selalu menawarkan hal-hal spesial, tapi ada satu kesamaan yaitu ; di kondisi cuaca yang 3-4 hari kemarin memang dihantam habis "panas yang ekstrimis".   Tapi dibarengi dengan itu, kabar baik dan buruk pasti selalu bersahut-sahutan, merambah pelan mencoba menyita waktu di sela aktifitas keseharian yang lumayan bertahan, ada memang saatnya harus melambat pelan, misal mendengarkan radio, menelaah berita yang konvensional, imajinasi suara penyiar dan playlist Radio aku pikir selalu menjadi hal yang menarik dan "tidak ketebak" , ruang imajinasi berkeliaran ketika kita disuguhkan media informasi dan musik. Hari-hari selalu termakan dengan visual berita pendek dalam satu waktu, begitu banyak, begitu cepat. Kadang melelahkan.. Karena dibarengi kemajuan zaman yang membuat hidup begitu instan dan mudah dalam hal apapun, rasanya perlu menikmati ...

MILISI KEHIDUPAN

 Beberapa hari lagi akan berakhir bulan ini, banyak yang terjadi, banyak yang terlewat lalu kemudian beberapa kali menemukan ruang baru, ruang pertemuan-pertemuan kecil. Namun hal ini juga kadang membuat kita semakin percaya bahwa energi datang di manapun, kepada siapapun yang berhadapan dengannya. Selalu menawarkan cerita di setiap langkah berjalan. Tetapi yang namanya juga hidup ia menawarkan perjalanan dengan sedikit banyak kejutan, hidup berjalan saat ketika kegilaan menjadi normal saja, hidup terus berjalan bersama dan tumbuh dari ruang-ruang kecil yang penuh cinta, hidup berjalan ketika kejadian besar di luar nalar dalam hidup akan terasa biasa saja dan banyak lagi remeh temeh lainnya.  Tapi hal semacam itulah yang kadang menjadi tolak ukur untuk selalu melanjutkan dengan langkah kaki yang cukup berat, banyak harap tiap langkah jejak kaki yang kotor ini. Selalu menghitung waktu, Di suatu jalan yang singkat, mencari opsi baru dalam keadaan yang sempit tak kenal waktu. Di ...

30 TAHUN RESISTENSI, 30 TAHUN MENGHAJAR JALANAN

Mempunyai sebuah kesempatan yang menyenangkan, merayakan hidup, menjaga kewarasan. Di tengah kesibukan kerja, rutinitas harian yang kadang membosankan. Mencoba mencuri waktu di sela Ujian Semester. Dan akhirnyaa... Di hari Sabtu 14 Juni 2025,  berkesempatan menonton live Burgerkill ketika bermain di Palembang tanpa barikade, tanpa ampun! Edannnn!!! Hampir 10 tahun terakhir mereka ke Palembang, tentu dengan formasi berbeda. Banyak sekali kejadian demi kejadian membawa Band ini tetap bertahan. Banyak badai yang mungkin bisa kita lihat beberapa tahun belakang.  Mulai dari beberapa kali kehilangan sosok penting dalam lingkup internal. Ivan Scumbag, dan The Truemegabenz a.k.a Eben Burgerkill, tentu Do'a  yang terus mengiringi kepergian mereka.  Drama dan konflik serta pergantian personil membuat band ini memasuki umur di 30 tahun. Perjalanan panjang, liar, berkarat sampai berdarah-darah. Dari Ujung Berung sampai Tour Asia, Eropa hingga beberapa Negara tetangga pun mereka ...