"Crazy world for crazy people"

Hello man teman? rekan-rekan pembaca di manapun kalian berada, gimana kabarnya hari ini? Semoga yang baca ini diberikan kesehatan dan stay safe higenitas..pada kesempatan yang berat ini dan suasana weekend tentu nya buat kaula muda terkhusus remaja.Banyak diantara kalian menghabiskan waktu kalian dengan hobi atau kegiatan lain mungkin,atau yang sedang libur atau di liburkan di weekend ini.
Nahh.. Ngomong-ngomong soal hobi tentu si remaja ada beberapa yang bermain olahraga serta main gadget.yeahh tidak bisa di pungukiri man teman gadget saat ini telah membawa kita ke arus dimana kita beberapa mengalami siklus yang sangat signifikan.baik dari kalangan umur ,status sosial bahkan gender pun rata di berbagai tempat. Di tempat nongkrong kali ini saya men-survei dari beberapa kawan-kawan yang ada di suatu tempat nongkrong.Pandangan man teman pasti berbeda kali ini, sebagian beranggapan bahwa tempat nongkrong mereka di jadikan sebagai sarana game ,sosial media mungkin.
Tapi pernah gak man teman bayangin jikalau anak muda pada zaman era 80-90an itu terasa beda dari sekarang.memang, sudah beda zaman dan suasana.Yang aku bahas kali ini bukan masalah suasana atau tahun -nya, tapi pada zaman itu mereka itu nongkrong tanpa telepon genggam, tanpa gadget keren yang kalian sekarang punya.Mereka punya circle berbeda dan koneksi yang berbeda jauh 180 derajat dari hari ini. Waktu ngobrol terasa lebih intent dibandingkan dengan memegang gadget . Uniknya, mereka lebih ngulik akan hal yang terjadi di luar.kondisi yang ada di negara luar,yahhh lebih peka kurang lebihnya.
Jadi gak heran rasa toleran anak-anak zaman dulu tu tinggi banget.sempat mengalami penurunan yang signifikan pada era internet sekarang.semua mudah di akses untuk sekarang mempermudah anak-anak muda lebih melek dengan dunia luar, tapi tidak untuk rasa empati dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, buruknya.
Untuk saat ini yah ini mau ga mau man teman harus alami yang untuk generasi Y dan Z. Generasi yang katanya milenial,kita telan dan lebih pinter pinter memilih dan memilah untuk menjadi diri sendiri. Yang kata "Iksan skuter" "Makin hari makin susah saja menjadi manusia yang manusia.zaman katanya zaman gila di dunia yang gila.Untuk menjaga kewarasan agar tetap waras manusia lebih lebih eksplor kalo kata anak" skrng jangan mudah baperan. Dalam segala hal aspek aspek kehidupan yang positif-lah . . Sedikit kutipan dari masa depan untuk orang-orang masa depan ..
"Aku dari segelintir generasi yang masih melihat dedaunan yang rimbun yang masih hijau, alam masih asri dan udara masih belum tercemar seperti saat ini"
"Aku dari segelintir generasi yang melihat dunia tak lagi seimbang, laut tercemar dan hutan-hutan yang kehilangan mahkotanya.Saat manusia acuh tak acuh tentang lingkungan dan keadaan sekitar, tamak dan arogan demi kekuasaan"
Cerita masa depan dimana kita yang dekat menjadi jauh, yang jauh jadi tampak begitu dekat(pandemi).dan yang kuat berkuasa dan lemah di tindas-Hukum alam
Palembang, 06 Maret, 2021
-Gilang Romadhoni
Komentar
Posting Komentar